Selasa, 24 Mei 2011

Tentang Risiko dan Hidup

If you don’t risk anything, you risk even more.
Sudahkah kamu mengambil sebuah risiko hari ini? Dari hal yang kecil saat bermain dengan gunting di kamar mandi tadi pagi, atau saat memilih, mengambil dan menggigit cabe rawitnya dulu sebelum tahunya, hingga hal yang besar seperti resign duluan sebelum kamu tau kamu diterima di kantor yang baru?
Apakah kamu mengambil risiko saat memakan bubur yang kamu pesan dari OB di kantor, atau saat pergi keluar rumah dengan tidak memakai sun block?
Hidup penuh dengan risiko, dan hebatnya risiko itu sudah dimulai saat kita masih dalam kandungan. Kita sendiri adalah sebuah risiko bagi orang tua kita. Risiko besar untuk mengandung dan melahirkan kita. Risiko lebih besar lagi saat membesarkan dan memelihara kita, karena siapa yang tau akan jadi seperti apa saat kita sudah seperti sekarang ini.
Apakah kita seseorang yang disukai oleh ayah dan ibu kita? Atau seseorang yang mereka tidak bisa tahankan keberadaannya. Siapa yang tau dengan pasti?
Siapa yang tau pasti, jika anak-anak kita akan tumbuh besar seperti seseorang yang kita harapkan? Atau lebih dasar lagi, apakah anak-anak kita akan hidup sehat, bagaimana jika mereka sakit? Bagaimana jika saya sakit?
Kita tidak tahu secara pasti. Tidak ada yang tahu secara pasti.
Tapi kita mengambil risiko itu.
Karena itulah hidup.
Hidup adalah mengambil risiko, melakukan hal-hal dengan akibat yang kurang menyenangkan, merugikan, membahayakan.
Tapi kita tetap melakukannya bukan?
Kita melakukannya sendiri, kita melakukannya dengan keluarga kita, melakukannya dengan orang disekeliling kita. Kita melakukannya bersama-sama.
Hidup adalah mengambil risiko, dan itu yang membuat hidup bisa dijalani dan berharga untuk dialami.
Karena keberhasilan jadi lebih manis untuk dirasa dan kesuksesan jadi lebih gurih untuk ditelan. Karena kita berhasil melewati risiko itu!
Jadi tunggu apa lagi kawan.
Minum kopi itu tanpa gula. Pakai kemeja warna pink yang ga pernah kamu pakai itu. Pilih rok pendek yang kamu malu memakainya.
Bilang “Tidak!” pada perintah atasan yang tidak ada gunanya. Katakan apa adanya dan nyatakan perasaan kamu ke teman kerja kamu yang kamu taksir sudah lama. Unfollow teman yang sudah terlalu mengganggu. Bolos hari ini untuk memikirkan kembali prioritas kamu sambil nonton film barat terbaru (kalau ada) di 21.
Bermain hujan seperti anak kecil. Bernyanyi sekeras-kerasnya. Menyatakan kebenaran. Meminta maaf duluan. Menyatakan cinta.
Ambil risiko hari ini juga. Karena itulah hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar