Kamis, 28 Oktober 2010

Nabi Muhammad dalam Kitab Injil


Kitab-kitab suci terdahulu, baik Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru, berbicara secara jelas tentang Nabi Islam, dan mengenai hal ini Allah berfirman di dalam al-Qur’an,

‘(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.’ (al-A'raf: 157)

Bukan hanya Kitab Suci, tetapi semua naskah kuno yang pernah digunakan dalam ritual peribadatan memberi kabar tentang kedatangan Nabi Islam.

Kitab Ulangan 18 ayat 17,18,dan 19 mengatakan: (17) Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; (18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. (19) Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
Nubuat ini begitu jelas berbicara tentang seorang nabi bahwa Allah akan memilih di antara saudara-saudara Israel (orang Arab) dan membuang pemikiran parsial apapun.

Ini adalah nubuat yang penting untuk orang-orang Yahudi yang masih menunggu pembuktiannya selama berabad-abad hingga kedatangan Nabi Muhammad. Beberapa dari mereka, menurut beberapa nubuat, mengetahui tempat dan waktu waktunya, sehingga mendorong mereka untuk pergi ke Madinah, dan Makkah, dan kota-kota di sekitarnya. Mereka selalu mengancam orang-orang Arab musyrik dengan berkata, ‘Ini adalah waktu dimana Allah akan mengirim seorang nabi yang akan kami ikuti, lalu akan memerangi dan melenyapkan kalian.’ Ketika Nabi Islam muncul, banyak orang yang beriman dan banyak pula yang tidak beriman. Di antara alasan etiologis yang mendorong mereka masuk Islam adalah banyaknya berita tentang nabi Islam di dalam berbagai kitab suci. Beberapa di antaranya telah dihapus, beberapa yang lain telah dipenggal, tetapi ada pula yang masih menjadi bukti yang kuat mengenai kenabian Muhammad saw.

Nubuat yang disebutkan di atas, walaupun cocok dengan nabi Islam, orang-orang Yahudi mengklaim bahwa nubuatan sesuai dengan Yosua. Orang-orang Kristen memiliki pendapat lain, karena mereka selalu dalam kebiasaan mengubah setiap nubuat dalam Perjanjian Lama agar sesuai dengan Yesus. Mereka memilintir kata-kata tertentu untuk memberikan arti lain yang bertentangan dengan semua fakta sejarah, bahkan memasukkan, menghapus dan menyisipkan kata-kata baru ke dalam nubuat ini agar sesuai dengan apa yang mereka klaim. Umat Islam alasan yang baik bahwa nubuat berbicara dengan jelas dan pasti mengenai nabi Muhammad saw.

Jadi kita sekarang menghadapi tiga pendapat yang berbeda: Siapa yang dimaksud nabi di sini? Apakah Yosua, Yesus atau Muhammad saw? Hanya satu seorang dari mereka yang benar. Kami akan menjawab pertanyaan ini dalam artikel berikut:

Apakah nubuatan ini merujuk kepada salah satu nabi Yahudi? Jawabannya jelas tidak tidak, karena:

(1) Nubuat tersebut mengatakan, ‘Allah akan mengangkat seorang nabi dari saudara-saudara mereka.’ Jadi, nubuat ini berbicara tentang seorang nabi yang bukan dari Israel.

(2) Jika nubuat dimaksud merujuk kepada salah satu nabi Yahudi, maka Musa pasti berkata, ‘Dari kalangan kalian sendiri,’ yaitu dua belas suku utama Yahudi yang ada di hadapan Musa.

(3) Epilog kitab Ulangan memberi kesaksian terhadap fakta bahwa bukan Yosua atau nabi Yahudi yang lain yang dimaksudkan di sini. Epilog tersebut mengatakan, ‘Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel.’ (Ulangan 34: 10)

(4) Kitab Maleakhi, yang merupakan bagian terakhir dari Perjanjian Lama, mencatat nubuat yang difirmankan Tuhan, yang menunjukkan bahwa utusan yang dijanjikantu tidak datang pada masa tersebut, dan dengan demikian Yosua tidak mungkin seorang nabi: ‘Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.’ (Maleakhi 3: 1)

Komentar McKenzie mengenai Maleakhi: Buku ini oleh para kritikus ditengarai ada sesudah pembangunan ulang candi pada tahun 516 SM, selama periode Persia dan sebelum reformasi Nehemia dan Ezta, yaitu sebelum 432 SM. Rekaman nubuat tentang ‘utusan yang dijanjikan’ menunjukkan bahwa sampai 432 SM orang-orang Israel masih menunggunya dan ia belum datang.

Berbagai studi historis membuktikan fakta bahwa nubuat ini tidak terbukti baik sebelum atau setelah Yesus. Tidak ada nabi yang diklaim dari kalangan orang-orang Yahudi. Ayat ‘Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel’ juga membuktikan fakta ini. Mungkin epilog tersebut ditulis oleh Ezra pada 800 hingga 900 tahun setelah Musa. Jadi nubuat tersebut tetap tak terpenuhi selama 8 sampai 9 abad setelah Musa.

Dimungkinkan bahwa ia mungkin ditulis oleh beberapa redaktur kitab lainnya bila Taurat dan beberapa naskah Alkitab lainnya pertama kali dikompilasi dalam bentuk tertulis sekitar lima ratus tahun setelah Musa. Itu berarti nubuat tetap tak terbukti untuk tidak kurang dari 500 tahun setelah Musa. Ini juga tidak berarti bahwa nubuat tersebut terbukti sesudahnya. Tidak ada yang pernah diklaim sebagai ‘utusan yang dijanjikan’, atau prasyaratnya terpenuhi pada waktu kapapun setelah Musa. Hampir setiap sarjana Injil memahami bahwa nubuat tersebut masih belum terbukti bahkan setelah masa Yesus. The Bible Knowledge Commentary melihat: Selama abad pertama masehi, pemimpin formal Yudaisme masih mencari pembuktian dari nubuat Musa tersebut (silakan merujuk Yohanes I: 21).

Yang tetap tak terbukti selama masa Isa dan orang-orang Yahudi adalah mereka masih menunggu kedatangan nabi ini, dan hal itu dapat dipastikan sumbernya dari Injil Yohanes berikut: (19) Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: ‘Siapakah engkau?’ (20) Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: 'Aku bukan Mesias.’ (21) Lalu mereka bertanya kepadanya: ‘Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?’ Dan ia menjawab: ‘Bukan!’ ‘Engkaukah nabi yang akan datang?’ Dan ia menjawab: ‘Bukan!’ (22) Maka kata mereka kepadanya: ‘Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?’ (23) Jawabnya: ‘Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.’ (24) Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. (25) Mereka bertanya kepadanya, katanya: ‘Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?’ (Yohanes 1: 19-25)

Dari studi yang dilakukan di atas ini, jelas bahwa 'Nabi yang seperti Musa' belum dibangkitkan hingga masa Yesus Kristus.

Nubuat seperti yang dijelaskan pada bagian pertama itu justeru sesuai dengan sifat-sifat Nabi Muhammad saw, bukan yang lain, dengan alasan berikut:

(1) Nubuat tersebut menyatakan, ‘Dari saudara-saudara mereka.’

Muhammad saw adalah salah seorang dari saudara-saudara Musa as. Bangsa Arab adalah saudara bangsa Yahudi. Ibrahim as mempunyai dua anak laki-laki: Ismail dan Ishak as. Bangsa Arab adalah keturunan Ismail as dan orang-orang Yahudi adalah keturunan Ishak as. Jadi, bangsa orang Arab atau keturunan Ismail adalah saudara orang-orang Yahudi, dan Nabi Muhammad saw berasal dari keturunan Ismail.

Kata ‘saudara-saudara’ digunakan dalam Kitab Suci untuk merujuk kepada Ismail dan keturunannya. Dalam kitab Kejadian kita temukan, ‘Mereka (anak-anak Ismail) itu mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka.’ (Kejadian 25:18)

Bani Ishaq adalah saudara bani Ismail. Demikian juga, Muhammad adalah sebagian dari saudara bangsa Israel, karena dia adalah seorang keturunan Ismail putra Ibrahim.

(2) Nubuat di atas mengatakan ‘seperti engkau ini’. Orang-orang Kristen mengatakan bahwa nubuat ini merujuk kepada Yesus karena Yesus itu seperti Musa. Musa adalah seorang Yahudi, dan juga Yesus adalah seorang Yahudi. Musa adalah seorang Nabi dan Yesus juga seorang Nabi. Jika hanya ada dua kriteria agar nubuat ini terpenuhi, maka semua nabi di dalam Alkitab yang datang setelah Musa seperti Sulaiman, Yesaya, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Malachi, Yohanes sang Pembaptis dapat memenuhi nubuat ini karena mereka adalah orang-orang Yahudi dan juga nabi.

Tabel berikut ini menunjukkan sejauh mana Muhammad saw adalah nabi yang lebih menyamai Musa, sedangkan Yesus tidak.

Sebenarnya, klaim bahwa nubuat tersebut sesuai dengan Yesus meskipun semua sifat Musa bertentangan sifat-sifat Isa, melainkan sesuai dengan sifat-sifat Muhammad, adalah klaim yang lemah dan tidak dapat dipertahankan. Selain itu, Isa adalah seorang nabi Yahudi dan tidak memiliki hukum yang independen. Isa mengatakan, “Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Matius: 5:17)

(3) Nubuat tersebut mengatakan bahwa Allah akan meletakkan firman-Nya di mulut Nabi yang dinantikan itu.

Diketahui bahwa nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis (ummi atau unliteral), maka Allah akan meletakkan kata-kata di mulutnya. Musa menuturkan bahwa firman Allah itu diletakkan di mulutnya, dan itulah yang terjadi pada Nabi Muhammad dengan al-Qur’an. Allah berfirman, ‘Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).’ (an-Najm: 3-4)

Nabi Muhammad datang dengan membawa sebuah pesan kepada seluruh dunia. Semua manusia, termasuk orang-orang Yahudi dan Kristen, harus menerima kenabiannya, dan ini didukung oleh keterangan dalam Injil berikut berikut ini: ‘Dan dia akan berbicara kepada mereka semua bahwa aku memerintahkannya..’ Diketahui bahwa nabi Muhammad telah menyampaikan firman Allah ke seluruh dunia dan beliau tidak mati sampai beliau selesai menyampaikan pesan tersebut.

(4) Nubuat itu mengatakan, ‘Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku..’

Al-Qur’an al-Karim terdiri dari 114 surat, dan seluruh surat itu dimulai dengan basmalah. Hanya satu surat yang tidak diawali dengan basmalah, yaitu surat at-Taubah. Jadi, bagian dari nubuat ini juga sesuai dengan Nabi Muhammad saw.

Abdul-Ahad Dawud, the former Rev. David Benjamin Keldani, BD, a Roman Catholic priest of the Uniate-Chaldean sect . After embracing Islam, he wrote the book, ‘Muhammad in the Bible.’ He writes about this prophecy:

Abdul Ahad Dawud, mantan ketua organisasi David yang juga ketua organisasi Benjamin Keldani, seorang imam Katolik dari sekte Uniate-Chaldean, setelah memeluk Islam ia menulis buku ‘Muhammad dalam Alkitab.’ Dia menulis tentang nubuat ini sebagai berikut:

‘Jika kata-kata ini tidak sesuai dengan Muhammad, maka janji yang diberikan kepada mereka masih tetap tak dipenuhi. Yesus sendiri tidak pernah diklaim sebagai nabi yang disebut dalam nubuat tersebut. Bahkan murid-muridnya memiliki pendapat yang sama: mereka tidak melihat kedatangan kedua Yesus untuk pemenuhan dari nubuat (Kisah para Rasul 3: 17-24).

Yesus, seperti yang diyakini oleh Gereja, akan muncul sebagai Hakim. dan bukan sebagai pembuat hukum, melainkan nabi yang dijanjikan datang dengan dengan ‘hukum yang berapi-api’ di sebelah tangan kanannya. Muhammad Asad—lahir di Leopold Weiss pada Juli 1900 di kota Lvov (Lemberg Jerman), kini di Polandia, kemudian menjadi bagian dari kerajaan Austria—adalah bagian dari garis keturunan yang panjang para rabi, dimana garis keturunan itu putus pada ayahnya yang menjadi pengacara. Asad sendiri menerima pendidikan agama yang memberinya kemampuan untuk menjaga tradisi keluarga rabi. Dia telah menjadi ahli bahasa Ibrani pada usia dini dan familiar dengan bahasa Aramaik. Dia mempelajari naskah Perjanjian Lama yang asli dan juga teks dan komentar dari Talmud, the Mishna and Gemara, dan dia telah mengkaji seluk-beluk tafsir Bible, yaitu kitab the Targum.

Mengomentari ayat al-Qur’an, ‘Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui,’ (al-Baqarah: 42), Muhammad Asad menulis, ‘Maksud dari ‘mencampur-adukkan yang hak dengan yang batil’ adalah memanipulasi kitab Bibel, dimana al-Qur’an sering mengecam orang-orang Yahudi atas tindakan mereka itu.

Sementara arti lafazh ‘menyembunyikan yang hak’ itu merujuk kepada cara interpretasi mereka terhadap ucapan Musa dalam Injil secara tidak bertanggungjawab dan ngawur. Dalam Injil Musa berkata, ‘Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.’ (Ulangan 18:15) Dan juga terhadap firman Tuhan sendiri, ‘Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya.’ (Ulangan 18:18).

Kata ‘saudara mereka’ itu jelas maksudnya, yaitu orang-orang Arab khususnya musta'ribah (Arabianized) sebagai salah satu suku di antara mereka yang merupakan keturunan Ismail dan Ibrahim. Dan karena suku ini adalah sukunya Nabi saw, yaitu Qurasiy, maka isyarat-isyarat dalam Injil itu sesuai dengan kerasulan beliau.

Senin, 25 Oktober 2010

Al-Jazari-Penemu Poros Mesin (Engkol )


Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.
”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).

Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari. Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekani dan industri. Lahir dai Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.

Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.

Donald Routledge dalam bukunya Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari. Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik.Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, “al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Bukunya ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait dengan mekanika. Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.

Keunggulan buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill (1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk merancang, merakit, dan membuat mesin.

Di tahun yang sama juga 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya.

Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air.

Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.

Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. Bahkan ia pun menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan.

Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat.

Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.

Al-Jazari memberikan kontribusi yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.

Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya.

Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal.

Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.

Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang.

Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut.

Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol.

Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa.

Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus. Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod di sebuah mesin yang berputar ceritanya lain.

Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya.

Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.

Sedangkan mesin kelima, adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan.

Kemudian, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. Pompa ini merupakan contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian menjabarkannya kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas.

Dipamerkan, Jam Gajah Ilmuwan Islam

Sebuah replika jam gajah abad ke-13 yang dibuat oleh penemu muslim Al-Jazari, menggunakan mekanisme air metode Yunani untuk menandakan waktu, dipertontonkan di Museum Sains, London.


Jam dengan tinggi 6 meter itu ditampilkan sebagai bagian pameran sains dunia Islam. Jam yang hadir dalam acara tersebut juga termasuk Naga China, Phoenix Mesir dan robot kayu berbaju Arab.


Al-Jazari adalah salah seorang insinyur mesin ternama dari Irak, yang menulis buku detil tentang bagaimana membangun lusinan mesin termasuk pompa, pemecah dan perangkat pembersih air.


Profesor Salim Al-Hasani, pendiri 1001 Penemuan, organisasi yang membantu menyelenggarakan pameran tersebut dengan nama yang sama, mengatakan jam gajah tersebut memberikan bentuk konsep fisik multikultural. Pameran tersebut menampilkan perkembangan sains dunia Islam dari abad ke-7 hingga ke-17.


Prof. Chris Rapley, Direktur Museum Sains mengatakan waktu seribu tahun tersebut adalah rentang periode di mana terjadi kemajuan sains dan teknologi khusus di China, India, Persia, Afrika dan dunia Arab yang memberikan kepada manusia perkembangan besar dalam ilmu teknik, robot dan dasar-dasar matematika, kimia dan fisika.


Dalam pameran tersebut juga hadir sebuah model mesin pesawat terbang yang terbuat dari kayu yang skalanya mencapai 100 yard, dibuat oleh Panglima Muslim China abad ke-15 Zheng He. Obyek akar sains lainnya dalam dunia Islam termasuk penemuan kopi, sikat gigi dan sabun.

Minggu, 24 Oktober 2010

Jegal Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 1998 Ajukan Judicial Review

Jakarta--Rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Indonesia, Soeharto, ditanggapi serius oleh sejumlah mantan aktivis 1998. Penolakan ini akan diwujudkan dengan mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung atas sejumlah pasal dalam UU No. 20 tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Surat judicial review yang dilakukan atas nama Tim Advokasi Aktivis 1998 'Tolak Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto' ini rencananya akan didaftarkan besok, Senin (25/10). Sejumlah pasal dalam UU No. 20/2009 yang akan digugat adalah pasal 1 ayat 4; pasal 16 ayat 1; pasal 25 dan pasal 26.

Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang digelar Ahad (24/10) di Komplek Perdatam, Pancoran, Jakarta Selatan. Judicial review ini digagas oleh empat mantan aktivis 1998 yang juga hadir, yaitu Gatot Goei (Koordinator Tim Advokasi), AH Wakil Kamal, Muhammad Chozin (Ketua HMI Majelis Penyelamat Organisasi), dan Edwin Partogi (Advokasi Korban Kejahatan Sindikat).

Selain itu turut hadir sejumlah mantan aktivis 1998 dan akademisi lainnya seperti Ray Rangkuti (Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia), Ari Susanto (dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina), Abdullah dan Dani Setiawan (ICW).

Menurut Ray Rangkuti yang hadir sebagai moderator, rencama pemberian gelar pehlawan kepada Soeharto sebagai sebuah delegitimasi segala kejahatan yang telah diperbuat rezim Presiden Kedua RI tersebut selam 32 tahun berkuasa. "Segala kejahatan orde baru dibidang politik, sosial, ekonomi, dan lingkungan akan dianggap tak pernah terjadi," ujar Rangkuti.

Rangkuti menambahkan, secara moral dan logika tidak ada alasan bagi pemerintah untuk memberi gelar pahlawan ini kepada Soeharto. "PBB saja memasukan Soeharto dalam daftar koruptor yang merampas kekayaan negara." Dan hingga kini, tambahnya, belum ada sepeser pun kekayaan negara yang berhasil disita dari keluarga Soeharto.

Selain itu, Dani Setiawan dari Indonesian Coruption Watch menyatakan Soeharto sebagai pengkhianat bangsa. Ini dilihat dari penyerahan kedaulatan ekonomi kerakyatan kepada pengusaha asing melalui sejumlah UU di bidang pertambangan, kehutanan, dan migas. "Dan banyak aset negara yang berubah menjadi aset pribadi, bagi kroni dan keluarga Soeharto," ujar Dani

Sementara Muhammad Chozin mengibaratkan rencana pemberian gelar pahlawan sebagai upaya membangkitkan nilai-nilai yang rezim Soeharto tumbuhkan seperti korupsi dan pelanggaran HAM. "Ibarat jin, kami sudah menyegel nilai-nilai Soeharto dalam botol, dan sekarang ada yang mau menguliti segel ini," kata Chozin.

Karena itulah, Ray Rangkuti menyimpulkan, dengan segala catatan buruk yang dimiliki Soeharto selama 32 tahun memimpin Indonesia sebagai diktator, intergritas Soeharto dianggap tidak patut diberi gelar pahlawan. "Keterlibatan Soeharto pada kasus Trisakti dan Gerakan 30 September 1965 pun belum berhasil diungkap pemerintah," paparnya.

Banda Aceh Digoyang Gempa 5,1 SR

BANDA ACEH--Masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya merasakan getaran gempa bumi berkekuatan 5,1 pada Skala Richter (SR), pada Ahad (24/10), sekitar pukul 02.42 WIB.

Amrizal, salah seorang warga Banda Aceh menyatakan ,dirinya merasakan getaran gempa dan langsung terbangun dari tidur lelapnya. "Saat merasakan gempa saya langsung bangun dari tidur. Kemudian keluar dan memang ada beberapa warga lainnya juga merasakan hal yang sama," katanya seraya menambahkan tidak ada kepanikan.

Sementara itu, data situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pusat gempa yang dirasakan masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya berlokasi pada 4,66 Lintang Utara (LU)-95,14 Bujur Timur (BT).

Pusat gempa yang dirasakan dinihari dan tidak berpotensi tsunami itu berada pada 100 kilometer barat daya Kota Banda Aceh, dengan kedalaman 31 kilomater.

Kendati demikian, sebagian masyarakat tidak merasakan getaran gempa bumi yang terjadi pada Ahad dinihari itu. "Saya tidak tahu ada gempa, karena tidur dalam keadaan lelap sekali. Saya tidur pada pukul 24.00 WIB tadi malam," kata Farid Opa, warga Banda Aceh.

Pascagempa utama yang memicu tsunami pada 26 Desember 2004 di Aceh, provinsi ujung barat Indonesia itu hingga kini masih sering diguncang gempa.

Gempa yang diikuti tsunami akhir 2004 menyebabkan lebih kurang sebanyak 200 ribu lebih penduduk Aceh meninggal dunia dan hilang.

red : zainal abidin
sumber : antara

Majapahit, Embrio Negara Federal di Dunia

SITUBONDO--Kerajaan Majapahit yang berdiri pada abad 12-14 M atau saat ini situsnya berada di Trowulan, Mojokerto, Jatim diprediksi sebagai embrio bentuk negara federal pertama di dunia, kata peneliti kesejarahan Irawan Djoko Nugroho, SS.

Irawan mengatakan hal itu dalam diskusi Pengaruh Peradaban Nusantara di Dunia yanga diadakan Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB), di Jakarta, yang juga menghadirkan pembicara pakar geologi lingkungan Ir Oki Oktariadi, dosen arkeologi UGM Jajang Agus Sonjaya, SS, MHum dan dibuka Ketua SNB Pontjo Sutowo.

Menurut Irawan, kompleksitas perwilayahan Majapahit masa lalu, dilihat dari aturan dan kekuatan dalam menjaga kompleksitas perwilayahan Majapahit yang memberikan gambaran Majapahit sebagai 'leader' di Asia sesuai masanya.

"Tidak banyak yang tahu bahwa Majapahit dalam masa itu, tidak merupakan aktor tunggal dalam meraih kebesarannya," kata Irawan yang meluruskan bahwa selama ini kebesaran Majapahit diketengahkan sebagai bentuk kebesaran rakyatnya dengan Gajah Mada sebagai penggerak utama.

Padahal, katanya, gambaran ini perlu dikaji kembali dengan ditemukannya bentuk negara Majapahit yang ternyata merupakan kelanjutan dari bentuk desa asli dari wilayah nusantara dan menjadi embrio bentuk negara federal pertama di dunia. "Bentuk negera federal di dunia muncul kembali di akhir abad 18 dimotori Amerika Serikat," kata Irawan.

Sementara itu, pakar geologi lingkungan Oki Oktariadi membahas gambaran umum peradaban-peradaban Nusantara yang ada di dunia. Hampir semua tulisan sejarah peradaban menempatkan Asia Tenggara sebagai kawasan pinggiran, identitas kelas dua atau kelas tiga di kancah internasional juga dalam tatanan sosial, politik, ekonomi antarbangsa.

Menurut Oki, tidak bisa disalahkan bila banyak pendapat mengatakan bahwa perkembangan kebudayaan Nusantara subur berkembang hanya karena imbas dari migrasi manusia atau difusi budaya dari pusat peradaban lain berpusat di Mesir, China dan India.

Oki mengatakan bahwa dokter ahli genetik Stephen Oppenheimer (2004) yang belajar tentang sejarah peradaban melihat Asia Tenggara sebagai cikal bakal peradaban kuno. Pontjo Sutowo sebagai Ketua Yayasan Suluh Nuswantara Bakti menyebutkan, penetapan topik bahasan dalam diskusi tersebut ini berlatar belakang tulisan Robert Dick Read dalam bukunya terbitan Mizan 2008,

"Penjelajah Bahari, Pengaruh Peradaban Nusantara di Afrika," (The Phantom Voyagers. Evidence of Indonesian Settlement in Africa in Ancient Times).

Kajiannya mengungkapkan banyak bukti arkeologis baru bahwa pelaut Nusantara telah menaklukkan samudra, jauh sebelum bangsa Eropa, Arab dan China. Bahkan diduga pada abad ke 5 dan 7, pedagang bangsa China begitu tergantung pada jasa pelaut Nusantara.

Di samping tingkat kejeniusan pelaut-pelaut asal Austronesia atau Indo-polinesiaini dalam membuat perahu yang kokoh, dan disegani lantaran penjelajahannya yang jauh mengarungii lautan luas.

Sedangkan, Agus Sonjaya, dosen arkeologi UGM menyoroti keunggulan komparatif kapal Nusantara sebagai kapal layar pertama di dunia yang menyeberangi antar benua, gambaran bentuk-bentuk perkembangan kapal layar di dunia, keunggulan kapal-kapal Nusantara dibanding kapal lain sesuai zamannya.

Kesimpulan dari diskusi ini bahwa apa yang disampaikan masih berupa kajian dan indikasi. "Ini belum sampai hipotesa dan membutuhkan penelitian ilmiah dikemudian hari," demikian Prof Sutetjo K Widodo, MSi, dosen sejarah Universitas Diponegoro yang menjadi moderator.

red : zainal abidin
sumber : antara

Kamis, 21 Oktober 2010

Bagi Siswa-siswi kelas XI dan XII untuk materi UTSnya silahkan unduh dibawah ini :
1. Untuk kelas XI silahkan unduh sekarang
2. Untuk kelas XII silahkan unduh sekarang

Senin, 18 Oktober 2010

CARA MEMBUAT BIOETANOL DENGAN SINGKONG

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Ini adalah cara untuk solusi ancaman punahnya minyak tanah sebagai satu-satunya bahan bakar. Namun saat ini ada istilah Bioetanol yaitu bahan bakar yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan.

Sebagai alternatif pengganti bensin premium, Singkong dapat diolah menjadi bioethanol. singkong salah satu sumber pati. Pati senyawa karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi, pati diubah menjadi glukosa, karbohidrat yang lebih sederhana. Untuk mengurai pati, perlu bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu menghasilkan enzim alfamilase dan gliikoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa alias gula sederhana. Setelah menjadi gula, baru difermentasi menjadi etanol.

Cara pembuatannya adalah sebagai berikut :

1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.












2. Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku









3.Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless si eel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100"C selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.









4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebclum digunakan, Aspergilhis dikuhurkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati








5.Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.










6 Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28—32"C dan pH 4,5—5,5.









7. Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol









8.Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.









9. Meski telah disaring, etanol masih bercampurair. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78"C atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.









10 Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larul, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100"C. Pada suhu ilu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 lifer bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek .









selamat menocoba.........
semoga berhasil......
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

oleh : Zainal Abidin, A.Md.Kom.
email : zeinal53@yahoo.com